Selasa, 08 September 2009

pengulangan kata tanpa makna yang membuat gaung dalam telinga

eksistensi logika dalam cara pandang kita..
menentukan wacana dan proporsi perspektif dalam meliha tsatu masalah demi masalah lain..
selama kita berpijak pada akal dan setiap hal merupakan sebuah bagian awal aari sebuah proses berpikir yang mempunyai tujuan akhir jangka pendek maupun jangka panjang..
demikian kita berdiri diantra hari dan sesekali menentang tirani..
dalam selubung2 nilai ideal yang kita yakini akan kita capai dalam batasan 2 dimensi..
sekat demi sekat ruang pandang kita..seberapa input dan bagaiman seharusnya memproses hal itu sebagai sebuah bagian dari sistem naluri kita..

sewaktu-waktu kita tertawan dalam kotak2 ilmu dan batasan 2 latar belakng..
sebagai alasan dan memateraikan hal itu sebagai bagian dari identitas.
kerapkita merasa lebih baik untuk memilih dangkal daripada lebih keras sedikit namun daat berarti banyak..

dalam prses setiap halnya..
mereka datang mereka pergi..
pagi datang..senja kembali..
rona2 merah dalam pelupuk mata...semburat2 jingga yang mengiringi menuju pekat kelam malam..


kita selalu menanti datang nya pagi..bersama senym mentari dna jiwa kita kembali tersii energi untuk menghadapi hari,,

bagian 2 terpisah dari eksistensi kita yang seharusnya terintegrasi..
nmau seringkali masih berupa potongan2 ego dan keping napsu untuk memenangkan diri sendiri,,

harapan kita untuk membuat sebuah masa dimana dunia ini adalah sebuah siklus berkesinambungan yang sangat baik untuk bersama..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar